Selasa, 05 Oktober 2010

Wawancara Dengan Tuhan

(Terjemahan bebas dari: An Interview With God)

Aku bermimpi bahwa aku wawancara dengan Tuhan.

"Jadi, Anda ingin untuk mewawancarai saya?" tanya Tuhan.

"Jika Anda punya waktu," kataku.

TUHAN tersenyum. "Waktu saya adalah kekekalan ... apa pertanyaan yang Anda miliki untuk saya?"

"Apa yang paling menarik bagi Anda tentang manusia?"

TUHAN menjawab ...

"Bahwa mereka bosan dengan masa kanak-kanak, bahwa mereka terburu-buru untuk tumbuh, dan kemudian ingin menjadi anak-anak lagi."

"Bahwa mereka kehilangan kesehatan demi menghasilkan uang ... dan kemudian kehilangan uang untuk memulihkan kesehatan mereka."

"Dengan berpikir cemas tentang masa depan, mereka melupakan masa kini, sehingga mereka tidak hidup di masa kini maupun masa depan."

"Bahwa mereka hidup seolah-olah mereka tidak akan pernah mati, dan mati seolah-olah mereka belum pernah hidup."

Tangan TUHAN menyentuh saya ... dan kami diam selama beberapa saat.

Dan kemudian saya bertanya, "Sebagai orang tua, apa pelajaran hidup yang Anda inginkan anak-anak belajar?"

TUHAN menjawab, "Untuk belajar mereka tidak bisa membuat orang mencintai mereka. Yang bisa mereka lakukan adalah membiarkan diri mereka dicintai.."

"Untuk belajar bahwa tidak baik membandingkan diri dengan orang lain."

"Untuk belajar memaafkan dengan mempraktekkan pengampunan."

"Untuk belajar bahwa hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membuka luka mendalam pada orang yang mereka cinta, dan memakan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka itu."

"Untuk belajar bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki paling banyak, tetapi orang yang membutuhkan paling sedikit."

"Untuk belajar bahwa ada orang yang mengasihi mereka, tetapi hanya belum tahu bagaimana mengungkapkan atau menunjukkan perasaan mereka."

"Untuk belajar bahwa dua orang dapat melihat hal yang sama, dan melihatnya secara berbeda."

"Untuk belajar bahwa tidaklah cukup mereka memaafkan satu sama lain, tetapi mereka juga harus memaafkan diri mereka sendiri."

"Terima kasih untuk waktu Anda," kata saya dengan rendah hati.

"Apakah ada hal lain yang Anda ingin tahu?"

TUHAN tersenyum, dan berkata ... "Hanya tahu bahwa saya di sini." "Selalu."


2 komentar: