Selasa, 07 Desember 2010

Memahami "Maria Dikandung Tanpa Dosa (Immaculata Conceptio)"

Lukisan "Maria Immaculata" karya Murillo, Bartolomé Esteban
Dikandung Tanpa Dosa (Bahasa Latin: Immaculata Conceptio) adalah, menurut dogma Gereja Katolik Roma, kepercayaan bahwa Maria dikandung tanpa noda ("macula" dalam Bahasa Latin) dosa asal apapun. Dogma ini kemudian menyebutkan bahwa dari saat pertama keberadaannya, ia dijaga oleh Tuhan dari segala kehilangan kekudusan yang merundung umat manusia, dan sebaliknya ia dipenuhi dengan rahmat Ilahi. Lebih jauh lagi dipercaya bahwa Maria kemudian menjalani kehidupannya terbebas sepenuhnya dari dosa.[1] Dalam kata-kata Paus Pius XII dalam Mystici Corporis, "ia terbebas dari segala dosa pribadi maupun turunan".[2] Pembuahannya yang tanpa noda dalam rahim ibunya (yang terjadi dari hubungan seksual yang normal, harus dibedakan dengan doktrin Kelahiran Yesus dari Perawan.

Minggu, 28 November 2010

Maria Bunda Hati Kudus Menjadi Teladan Panggilan Seorang Religius Pendidik

Fr. Patrik Totok Mardianto

Bunda Hati Kudus memiliki arti istimewa bagi setiap frater. Kalimat ini menjadikan saya berpikir, seistimewa apakah peran Bundaku ini dalam perjalanan panggilan sebagai religius pendidik jaman ini? Saya yakin bahwa dalam diri Maria, saya dapat menemukan pelajaran indah akan sosok pendidik yang membakar batin setiap hati dari insan-insan yang dipercayakan kepada karya kami sebagai frater. Kiranya inilah beberapa hal yang saya temukan dalam permenungan kesendirian saya bersama bunda.


Frater sebagai religius pendidik
Kongregasi Frater BHK didirikan demi pelayanan kaum muda teristimewa dalam bidang pendidikan. Setiap frater sejak awal sadar bahwa pendidikan menjadi bidang karya perutusan mereka. Sudah sejak awal, para frater kerap dipanggil dengan sebutan “Frater Guru”. Dari situasi dan konteks inilah secara nyata, bahwa para frater dapat dikatakan sebagai religius pendidik. Religius laikal yang membaktikan hidup bagi berkembangnya pendidikan anak-anak muda.

Jumat, 26 November 2010

Memahami Makna Korona Adven

Sebentar lagi umat Katolik memasuki masa Adven, masa menantikan kelahiran Yesus Kristus, Almasih. Tradisi Katolik menghayati masa Adven dengan melakukan ibadat bersama dan puasa. Selain itu juga mulai diciptakan simbol-simbol yang disebut dengan Korona Adven (lingkaran Adven). Kebiasaan membuat Korona Adven berasal dari Eropa Utara, khususnya dari Skandinavia.
  • Korona Adven berbentuk suatu lingkaran. Lingkaran adalah suatu bentuk tanpa awal dan akhir. Lingkaran ini melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir. Kita juga diajak untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga.

Minggu, 21 November 2010

Mengapa Santa Sesilia dijadikan pelindung Paduan Suara?

RIWAYAT HIDUPNYA

Memulai untuk mengenal Santa ini, hanyalah diketahui bahwa Cecilia hidup pada masa awal Gereja. Ia adalah seorang gadis bangsawan Romawi. Kehidupan sebagai seorang gadis bangsawan dengan gaun-gaun indah seperti kebanyakan pada zaman itu tidak pernah ada di dalam diri Cecilia. Ia lebih memilih mengenakan sehelai baju kasar daripada mengenakan gaun-gaun indah sebagaimana layaknya seorang gadis bangsawan. Tubuhnya yang halus terbalut oleh baju kasar telah membuatnya menderita dari segala bentuk penghinaan, namun segala penderitaannya itu dipersembahkan sebagai silih bagi Sang Pengantin yang telah dipilihnya yaitu Kristus. Di masa mudanya, ia telah mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan dengan seuntai janji kesucian dan kemurnian hati yang akan diberikan kepada Kristus yang telah dipilihnya sebagai Pengantin seumur hidupnya.

Kamis, 18 November 2010

Pesan Natal KWI - PGI Tahun 2010

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
TAHUN 2010

"Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia"
(bdk. Yoh. 1:9)

Saudara-saudari yang terkasih,
segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada,
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.
•1. Pada saat ini kita semua sedang berada di dalam suasana merayakan kedatangan Dia, yang mengatakan: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup"1. Dalam merenungkan peristiwa ini, rasul Yohanes dengan tepat mengungkapkan: "Terang yang sesungguhnya itu sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya"2. Suasana yang sama juga meliputi perayaan Natal kita yang terjalin dan dikemas untuk merenungkan harapan itu dengan tema: "Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dunia".

Senin, 15 November 2010

Mangkuk Kayu - Kisah Inspiratif

(Terjemahan dari: The Wooden Bowl)

Seorang pria tua tua tinggal dengan bersama anaknya yang telah beristri dan memiliki anak usia empat tahun. Tangan pria tua itu gemetar, penglihatannya kabur, dan langkahnya tersendat. Ia bersama anaknya sekeluarga selalu makan bersama di meja keluarga. Tapi lelaki tua itu mengalami kesulitan setiap kali makan karena tangannya gemetar dan pandangannya kurang jelas. Kerap kali sendok atau garpu jatuh dari tangannya atau jatuh ke lantai. Apabila dia memegang gelas, air minum atau susu tumpah di taplak meja.

Anak dan menantunya menjadi jengkel dengan kekacauan itu. "Kita harus melakukan sesuatu untuk bapak," kata anak kepada istrinya . "Cukup sudah susu tumpah, berisik saat makan, dan makanan berhamburan di lantai". Lalu suami dan istri itu meletakan sebuah meja kecil di sudut ruang makan mereka. Di sana, pak tua itu makan sendirian sedangkan anaknya bersama keluarganya menikmati makan malam mereka di meja lain.

Sejak pak tua sering menjatuhkan piring saat makan karena tangannya yang tidak kuat memegangnya, makanannya disajikan di sebuah mangkuk kayu. Ketika anaknya sekeluarga meliriknya saat makan, air mata pak tua mengalir di pipinya. Ia makan sendirian disudut ruangan dengan makanan yang ditaruh dalam mangkuk kayu. Dan apabila pak tua menumpahkan makanan atau menjatuhkan garpu, anak dan menantunya memarahinya dengan peringatan keras.

Empat tahun mereka memandangnya makan di sudut ruangan dengan diam. Suatu malam sebelum makan malam, sang ayah melihat anaknya bermain dengan potongan-potongan kayu di lantai. Dia bertanya kepada anaknya dengan dengan lembut, "Apa yang kamu lakukan dengan potongan kayu itu, Sayang?" Dengan tersenyum, si kecil itu menjawab, "Oh.., saya mau membuat mangkuk kecil untuk dipakai saat makan ketika Ayah dan Ibu menjadi tua nanti." Anak itu tersenyum manis dan kembali terus bermain.

Kata-kata anaknya begitu menusuk hatinya. Kemudian air mata mulai mengalir di pipi mereka. Meskipun tidak ada kata yang diucapkan, suami dan istri itu tahu apa yang harus dilakukan. Malam itu sang suami memegang tangan pak tua, ayahnya dan dengan lembut membawanya kembali ke meja keluarga, makan bersama mereka. Baik suami maupun istri tidak peduli lagi ketika garpu dijatuhkan, susu tumpah, atau taplak meja yang kotor.

Senin, 08 November 2010

Sidang KWI 2010

SIDANG KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

Senin – Jumat, 8-12 November 2010

Di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia

Jl. Cut Meutia 10, Jakarta

Silakan click:

http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/281/SIDANG_KONFERENSI_WALIGEREJA_INDONESIA_2010


Jakarta, Senin, 8 November 2010, menjelang jam 08.00 para Uskup, Waligereja Indonesia, berdatang di Kantor KWI, Jl. Cut Meutia 10 untuk memulai Sidang Tahunan, yang akan berlangsung s.d. Jumat, 12 November 2010. Jam 07.45 Sidang dibuka dengan doa pembuka, yang dilanjutkan dengan acara pembuka yang dipimpin oleh Ketua KWI, Mgr. Martinus D. Situmorang, OFM.Cap. Karena Keuskupan Agung Semarang belum memiliki Uskup, Rama Pius Riana Prabdi, Pr selaku Adminstrator Diocesan hadir. Karena alasan kesehatan, Uskup Banjarmasin mengutus Vikjennya, R.D. Th. Yuliono Prasetyo Adi, MSC menghadiri Sidang tersebut. Uskup-uskup emeritus juga hadir: Mgr. Isak Dura, Mgr. Hadisoemarta, OCarm, dan Bp. Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ. Karena sedang sakit Mgr. Dominikus Saku tidak hadir dalam Sidang. Sidang KWI dilengkapi dengan kehadiran para Sekretaris Eksekutif dengan staf Sekretariat Jenderal dan para Sekretaris Komisi-Komisi, Lembaga, dan Departemen-Depertemannya, serta utusan dari Unio, Rm. Ferry Sutrisna Widjaja, Pr, dan utusan KOPTARI, yaitu Sr. Yosepha Bahkeetah, KKS dan Sr. Petronella Lie, SCMM.
Pada acara pembukaan resmi Ketua KWI mengetuk palu tanda bahwa Sidang KWI dimulai, dan sesudahnya menyampaikan sambutannya untuk Sidang tersebut. Kemudian disampaikan beberapa sambutan: 1. Sambutan dari Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) oleh Pdt. Dr. A.A. Yewangoe, Ketua Umum Majelis Pekerja Harian PGI. Sambutannya meneguhkan upaya-upaya kerjasama antara Gereja Katolik dan Gereja-Ger eja di Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan dewasa ini; 2. Sambutan dari Pjs. Dirjen Bimas Katolik, Bp. Anton. Dikisahkan hubungan kemitraan antara Pemerintah dan Gereja Katolik dan buah-buah kemitraan tersebut; dan 3. Sambutan dari Y.M. Mgr. Leopoldo Girelli, Duta Besar Vatikan Indonesia. Nuncio menyatakan kegembiraan menyaksikan keterlibatan kaum awam dalam kehidupan menggereja, dan menghargai kaum muda yang aktir terlibat. Diajaknya para Uskup untuk mempersiapkan sebaik-baiknya hari esok Gereja Indonesia yang lebih cerah, dengan menekankan pentingnya pembinaan untuk para calon imam dan kaum muda.

Minggu, 07 November 2010

SIDANG AGUNG GEREJA KATOLIK INDONESIA (SAGKI) 2010

Para Pembaca yth.
Di bawah ini adalah kutipan tulisan dan reportase tentang Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2010 yang diambil dari Milis MABRI dan KEVIN. Semoga membantu kita mengetahui dan memahami gerak perubahan wajah gereja di Indonesia saat ini.

SIDANG AGUNG GEREJA KATOLIK INDONESIA 2010
“Ia Datang Supaya Semua Memperoleh Hidup Dalam Kelimpahan”
(bdk. Yoh 10:10)
1-5 November 2010

Pada tahun 2010 ini, Gereja Katolik Indonesia akan kembali menggelar Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (“SAGKI”) sebagai pertemuan rutin yang lazim diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali. Sebagaimana halnya SAGKI 2000 dan SAGKI 2005 yang lalu, pada SAGKI 2010 ini Gereja Katolik Indonesia kembali menegaskan bahwa Gereja adalah bagian yang tidak terpisahkan dari realitas bangsa Indonesia. Justru dalam konteks Indonesia yang beragam dan plural inilah, Gereja Katolik hendak menyadari dan menghidupi terus-menerus “Wajah Yesus” untuk kemudian terpanggil mewujudnyatakan panggilan perutusan Gereja untuk mewartakan Yesus, Sang Kabar Gembira Keselamatan dalam berbagai lingkup kehidupan. Sejalan dengan semangat SAGKI 2000 untuk mewujudkan dan memberdayakan Komunitas Basis untuk menuju Indonesia Baru dan SAGKI 2005 yang mengusung semangat “Bangkit dan Bergerak untuk membentuk Keadaban Publik Bangsa”, maka SAGKI 2010 menjadi kesempatan Gereja, baik klerus maupun umat untuk merayakan panggilannya sebagai Gereja Yang Diutus.

Selasa, 02 November 2010

MENJADI PEDULI BAGI YANG LAIN

Fr.Frans Hardjosetiko, BHK

“Sebagai pengurus yang baik kita akan mengabdikan anugerah-anugerah Allah secara tepat guna
kepada perutusan kita demi keselamatan manusia dengan perhatian khusus untuk
mereka yang paling membutuhkan” (Konstitusi art.15)

Membaca cuplikan dari artikel 15 konstitusi tarekat, saya teringat akan sabda Yesus sendiri: “ Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga.”
Mamon adalah dewa uang. Yesus mengingatkan kita, apabila kita menghambakan diri kepada dewa ini kita akan kehilangan kesempatan untuk memasuki tawaran keselamatan abadi yang dijanjikan Allah kepada kita. Apabila kita mengikatkan hati kita sedemikian eratnya pada harta dunia yang fana ini, hidup kita akan menuju pada kebinasaan abadi.
Beriman adalah soal memilih, bukan soal membagi. Memilih untuk mengikuti teladan hidup Yesus berarti mengarahkan seluruh pandangan kita kepada Bapa dan memercayakan diri kita di dalam bimbingan-Nya. Inilah yang membuat kita memperoleh keselamatan abadi.
Memang materi kita butuhkan dalam hidup kita. Tetapi siapa yang percaya kepada Yesus tidak akan gelisah terhadap apa yang akan kita makan pada hari ini atau terhadap segala hal yang kita butuhkan. Ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan sebagai pengikut Yesus: kasih kepada Allah, kasih kepada sesama dan kasih kepada diri sendiri. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Siapakah sesamaku? Mereka bukanlah cuma orang-orang sebangsaku, atau sukuku, atau keluargaku, atau teman dekatku. Sesamaku adalah semua orang terutama mereka yang paling membutuhkan uluran tangan kasihku.

Senin, 18 Oktober 2010

Pemindahan jasad 3 Frater dari Palembang

Kerangka jasad dari tiga Frater kita, fr. Loyola, fr. Antonio dan fr. Borgias telah digali kembali dan dibawa dari Palembang ke Malang pada tanggal 14 Oktober 2010. Rencana penggalian jasad ini sebelumnya telah dibicarakan antara para Provinsial yang anggota tarekatnya di makamkan di kompleks pemakaman Suster Charitas, Palembang. Bermula dari kebijakan para Suster Charitas untuk merenovasi dan menata ulang kompleks pemakaman yang telah penuh. Rencana itu kemudian disampaikan kepada para provincial lain, yaitu provincial Frater BHK, Romo SCJ, dan Suster HK. Selanjutnya rencana penggalian makam ini diangkat menjadi acara keuskupan Agung Palembang mengingat banyaknya makam yang harus digali serta para romo, suster dan frater yang dimakamkan disitu pernah berjasa untuk umat di wilayah keuskupan Palembang. Berbagai persiapan dimatangkan bersama antara pihak kongregasi masing-masing serta panitia dari keuskupan Agung Palembang.

Senin, 11 Oktober 2010

Penggunaan Sarana Canggih dan Gerakan Hati

oleh Fr. Kanisius

Prolog
Seorang frater sepuh telah bertahun-tahun menempati sebuah kamar di sudut biara tua. Apakah memang ia betah dan kerasan tinggal di sudut kamar biara tua itu?. Seorang pun tidak tahu, dan yang tahu cumalah dirinya dan Sang Maha Tahu. Ataukah memang ia harus di sudutkan dikamar Biara tua itu? Semuanya misteri dan misterius untuk ditelusuri dan diinvestigasi. Sejatinya, ia adalah sosok yang low profil dan humanis, moderat dan demokratis, bahkan tidak anti alat-alat modern. Namun keterpanggilan jiwanya dan ketergerakan hatinya, dengan santun menggunakan alat-alat modern sesuai dengan kebutuhan dan skala prioritas. Ia pun cermat, selektif dan cerdas untuk menggunakan sarana canggih hanya demi menunjang kinerjanya. Ia sangat merasa malu kalau melihat Laptop yang mutakhir itu, hanya merupakan pajangan di salah satu ruang kerja. Ia pun merasa prihatin dan pilu, kalau sarana canggih itu hanya dibuka untuk mendengarkan lagu-lagunya saja. Dan si pemiliknya, sembari bersenandung hanya mengekori lagu-lagu tersebut. Si Pemiliknya pun tidak pernah mengefektifkan alat canggih itu, sehingga menghasilkan konsep-konsep yang berguna bagi Kongregasi. Ia pun terharu dan sedih bahwa sarana yang canggih itu, hanyalah semacam “Show of Conceit” dan sekedar gaya demi memenuhi selera, keinginan bahkan untuk memuaskan nafsu memiliki dari sang pemiliknya. Dengan fenomena-fenomena yang terrekam seperti ini, tergeraklah hati Si frater sepuh; “Ahh! Kalau kondisinya begini terus…kaum hedonis sementara bergetayangan di dalam Biara tua ini”.

Minggu, 10 Oktober 2010

Kevin Malang Raya Bersukacita

Tanggal 10 Oktober 2010, sekitar 400 orang anggota Keluarga Vinsensian (KEVIN) se-Malang Raya memenuhi aula Agape, Bhakti Luhur jalan Dieng 40 Malang untuk mengikuti misa syukur dalam rangka memperingati 350 tahun wafat Santo Vinsensius de Paul dan Santa Louisa de Marilac. Peringatan ini menjadi puncak dan penutupan rangkaian acara selama setahun dalam rangka yubileum tersebut. Para anggota KEVIN yang hadir dalam acara ini adalah para Suster Puteri Kasih, Suster Alma, Frater dan Romo CM, Frater BHK, Awam SSV, SSA, dan para klien (anak asuh). Misa dimulai pukul 09.00 yang dipimpin oleh Romo Adi, CM dengan dua romo pendamping dan dimeriahkan oleh koor dari para frater dan suster. Romo Adi dalam khotbahnya menegaskan tentang peranan Santo Vinsensius dan Santa Louisa sebagai alat Tuhan dan diharapkan pula agar para anggota KEVIN meneladani semangat itu, yakni menjadi alat Tuhan mewartakan kabar gembira bagi saudara-saudara yang miskin dan berkekurangan. 
Sementara itu pada waktu yang sama, anak-anak asuh yang non-Katolik menyaksikan tayangan film yang menghibur khas anak-anak di salah satu ruangan di kompleks Bhakti Luhur. Seusai misa, semua peserta berkumpul di aula untuk bergembira bersama dalam aneka permainan yang diselingi dengan pemberian door prise bagi yang beruntung. Acara ditutup dengan santap siang bersama dan pembagian kenang-kenangan sederhana.

Rabu, 06 Oktober 2010

7 Oktober, Peringatan Maria Ratu Rosario

Pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat itu disebut Lepanto. Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Paus Pius V yang pada waktu itu duduk di Tahta St. Petrus di Roma menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki.
Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari aramada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus.
7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik. Armada Turki berhasil dikalahkan. Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario.(berbagai sumber).

Selasa, 05 Oktober 2010

Wawancara Dengan Tuhan

(Terjemahan bebas dari: An Interview With God)

Aku bermimpi bahwa aku wawancara dengan Tuhan.

"Jadi, Anda ingin untuk mewawancarai saya?" tanya Tuhan.

"Jika Anda punya waktu," kataku.

TUHAN tersenyum. "Waktu saya adalah kekekalan ... apa pertanyaan yang Anda miliki untuk saya?"

"Apa yang paling menarik bagi Anda tentang manusia?"

TUHAN menjawab ...

"Bahwa mereka bosan dengan masa kanak-kanak, bahwa mereka terburu-buru untuk tumbuh, dan kemudian ingin menjadi anak-anak lagi."

"Bahwa mereka kehilangan kesehatan demi menghasilkan uang ... dan kemudian kehilangan uang untuk memulihkan kesehatan mereka."

"Dengan berpikir cemas tentang masa depan, mereka melupakan masa kini, sehingga mereka tidak hidup di masa kini maupun masa depan."

"Bahwa mereka hidup seolah-olah mereka tidak akan pernah mati, dan mati seolah-olah mereka belum pernah hidup."

Tangan TUHAN menyentuh saya ... dan kami diam selama beberapa saat.

Dan kemudian saya bertanya, "Sebagai orang tua, apa pelajaran hidup yang Anda inginkan anak-anak belajar?"

TUHAN menjawab, "Untuk belajar mereka tidak bisa membuat orang mencintai mereka. Yang bisa mereka lakukan adalah membiarkan diri mereka dicintai.."

"Untuk belajar bahwa tidak baik membandingkan diri dengan orang lain."

"Untuk belajar memaafkan dengan mempraktekkan pengampunan."

"Untuk belajar bahwa hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membuka luka mendalam pada orang yang mereka cinta, dan memakan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka itu."

"Untuk belajar bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki paling banyak, tetapi orang yang membutuhkan paling sedikit."

"Untuk belajar bahwa ada orang yang mengasihi mereka, tetapi hanya belum tahu bagaimana mengungkapkan atau menunjukkan perasaan mereka."

"Untuk belajar bahwa dua orang dapat melihat hal yang sama, dan melihatnya secara berbeda."

"Untuk belajar bahwa tidaklah cukup mereka memaafkan satu sama lain, tetapi mereka juga harus memaafkan diri mereka sendiri."

"Terima kasih untuk waktu Anda," kata saya dengan rendah hati.

"Apakah ada hal lain yang Anda ingin tahu?"

TUHAN tersenyum, dan berkata ... "Hanya tahu bahwa saya di sini." "Selalu."


Senin, 04 Oktober 2010

Maria Prototipe Iman Kita

Oleh Fr. Patricius BHK
ILUSTRASI
Bunda Hati Kudus
Pada suatu kesempatan pertemuan pendalaman iman, seorang ibu yang menikah pada umur 16 tahun pernah bernostalgia begini. Dulu, waktu saya mengandung anak pertama, hidup saya amat menderita. Sewaktu melahirkannya, saya mempertaruhkan nyawa, antara mati atau hidup. Cukup lama saya pingsan dan tak sadarkan diri. Anggota keluarga dan tetangga – tetangga dekatku turut merasakan penderitaan itu. Banyak di antara mereka yang menangis, karena prihatin dengan kondisi kesehatan saya yang sudah tak punya harapan lagi untuk hidup. Berbeda dengan anak yang kedua. Sewaktu mengandung, kondisi kesehatan saya cukup baik, sehingga sewaktu melahirkannya semua berjalan lancar dan aman.
Kedua pengalaman ini ternyata menunjukan nasib dan masa depan mereka berdua. Anak pertama yang begitu susah dan merepotkan orang tua sewaktu mengandung dan melahirkan, ternyata setelah dewasa, kepribadiannya sangat baik dan ia mempunyai perhatian terhadap orang tua. Kami sangat bangga dengan kehadirannya. Sedangkan anak yang kedua, justeru sebaliknya. Ia suka melawan perintah orang tua, keras kepala, mabuk – mabukan, sering

Minggu, 03 Oktober 2010

Pendidikan Tanggung Jawab Siapa?

Oleh Fr. M.Yoh. Berchmans, BHK

Pendahuluan
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang mulia diantara setiap ciptaan, lantaran manusia dikarunia AKAL BUDI yang membedakannya dengan binatang walau manusia disebut sebagai animal rational. Berkat akal budinya manusia dapat membedakan mana yang baik yang harus dilakukan dan mana yang tidak baik yang tidak perlu dilakukan. Dengan dikaruniai akal budi secara khusus oleh Allah, maka sesungguhnya Allah memiliki rencana khusus untuk manusia agar manusia dapat memgembangkan pertama-tama dirinya sendiri, baru kemudian sesamanya. Disisi lain manusia juga diberi kuasa untuk menguasai alam semesta serta isinya berkat TALENTA atau kemampuan yang diterimanya dari Allah. Talenta harus dikembangkan, diberdayakan oleh setiap manusia, sebab pada saatnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari setiap pribadi tentang talenta yang dipercayakan kepadanya.

Dengan demikian, sesungguhnya pendidikan “mengembangkan talenta” pertama-tama tanggungjawab diri pribadi, lalu tanggungjawab bersama, masyarakat, pemerintah. Dari sini terlihat bahwa ada tiga ranah jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat.

Minggu, 26 September 2010

Mengenal Santo Vinsensius de Paul


Sumber: Milis http://groups.yahoo.com/group/vinsensian

Selama ini kita hanya mengenal Santo Vinsensius a Paulo sebagai pendiri serikat Congregatio Misionis. Akan tetapi, sebenarnya ada banyak sekali kisah hidupnya yang unik, menggugah hati, dan sayang untuk dilewatkan...

Santo Vinsensius a Paulo (Saint Vincent de Paul) lahir tanggal 24 April 1581 di Desa Pouy, tidak jauh dari kota Dax, Perancis Selatan. Vinsensius kecil beserta kelima saudaranya tumbuh besar dalam sebuah keluarga penganut Katolik yang ekonominya pas-pasan namun taat, rendah hati dan pekerja keras. Sifat-sifat orangtuanya ini tertanam pula pada anak-anak mereka, termasuk Vinsensius, yang paling cerdas dan berotak tajam cemerlang.
Vinsensius lulus sekolah menengah pada tahun 1596 dan memutuskan untuk menjadi imam. Vinsensius melanjutkan studinya di sebuah universitas di Toulouse, dan akhirnya ditahbiskan menjadi imam pada bulan September 1600.


Rabu, 22 September 2010

Surat dari Pemuda Afrika

Dibawah ini adalah surat ditulis oleh dua pemuda Kenya yang tinggal di komunitas Frater Lodwar dari tanggal 9 – 15 Agustus 2010 (aslinya dalam bahasa Inggris):


Nama saya Lokieny Aurelius Aukot. Saya bersekolah di Lodwar Boys High School. Saya mulai memahami kebenaran yang saya pelajari sebagai seorang anak bahwa segala sesuatu yang ada di dunia adalah sia-sia dan akan segera berlalu. Meskipun bahkan saya bisa keliru untuk memilih menjadi BROTHER, saya melihat bahwa ini adalah yang terbaik dan paling aman untuk negara saya, dan begitu, sedikit demi sedikit aku bertekad untuk menerimanya.
Saya telah tinggal dengan Frater-frater selama satu minggu dan menjalani hidup sederhana, hidup tenang tanpa kesulitan dari lingkungan internal atau eksternal. Mereka ramah kepada orang-orang karena bentuk pelayanan mereka adalah untuk masyarakat luas. Mereka berkomitmen penuh untuk bekerja. Seperti yang kita semua tahu bahwa PENDIDIKAN ADALAH KUNCI MENUJU SUKSES, mereka menawarkan kepada generasi muda karena generasi itu adalah pemimpin masa depan yang juga dapat melanjutkan pekerjaan ini untuk orang lain.

CERITA DARI AFRIKA


Suatu malam saya bekerja keras untuk menolong seorang ibu di sebuah bangsal rumah sakit, tapi  apapun yang kami lakukan, dia meninggal dan meninggalkan bayi premature yang sangat mungil serta seorang anak  perempuan usia 2 tahun yang menangis.

Kami mengalami kesulitan untuk menjaga agar si bayi tetap hidup, Karena kami tidak punya incubator ( kami tidak punya listrik untuk Menyalakan incubator), kami juga tidak punya makanan khusus bayi.

Meskipun kami tinggal di daerah khatulistiwa, di malam hari seringkali udara sangat dingin dan anginnya kencang.

Salah seorang muridku menaruh bayi itu dalam box dan membungkus bayi dengan kain wol. Yang lain menyalakan api dan mengisi botol air panas. Kemudian muridku yang mengisi botol air panas segera kembali dengan kebingungan sambil bercerita bahwa saat mengisi botol itu dan ternyata meledak (Karet mudah rusak dalam kondisi cuaca tropis)

KEMBALI KEPADA TRADISI APOSTOLIK

oleh Pendeta Alex Jones
dari Gereja Kristen Maranatha, Detroit, Michigan

(Hak Cipta, 2000, Alex Jones.)

Betapa besar dan indahnya karya Tuhan kita; betapa dalam dan tak terselidiki rencana-rencana-Nya. Paulus telah mengatakannya dengan tepat:

O alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya.(Roman 11:33)

Penemuan terbesar dalam hidup saya terjadi pada suatu malam musim panas yang hangat, di bulan Agustus 1958 ketika Roh Kudus membuka pintu-pintu kehidupan dan pengetahuan tentang Allah kepada hatiku. Dari pengalaman religius di tahun 1958 ini sampai sekarang suatu kehausan yang terus menerus telah meliputi hati saya untuk mengetahui lebih jauh dan belajar lebih jauh tentang Tuhan Allah yang menakjubkan ini dan Gereja-Nya yang mulia. Siapakah Dia? Bagaimana rupa-Nya? Apa yang Dia inginkan? Apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan hati-Nya? Bagaimana saya menjadi bagian dari rencana-Nya yang besar? Apa yang telah dilakukan-Nya bagi orang lain? Segala pertanyaan ini memenuhi hati saya pada malam bulan Agustus tersebut dan masih belum hilang perasaan yang ditimbulkannya.

Minggu, 19 September 2010

MARI BERKISAH TENTANG YESUS (SAGKI 2010)

Oleh Romo Agus Alfons Duka SVD Beberapa minggu belakangan ini, umat katolik seluruh Indonesia akan mendaraskan doa Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia pada kesempatan misa hari minggu, perayaan ekaristi harian dan melalui doa-doa lingkungan. Kegiatan ini menjadi suatu informasi awal kepada kita semua tentang Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) yang rencananya akan diselenggarakan pada 1 –5 November 2010 di Wisma Kinasih Caringin, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan ini lazim dibuat lima tahun sekali. Tahun sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2000 dan tahun 2005. Biasanya setiap pertemuan merefleksikan sebuah tema yang berkaitan dengan kehidupan menggereja dan karya perutusan orang Katolik di Indonesia. Tema-tema pertemuan itu dipilih oleh para Uskup seluruh Indonesia, lalu digodok oleh panitia khusus yang diangkat oleh para Uskup dengan tugas mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin demi terlaksananya Sidang Agung ini.
Berdasarkan berbagai pertimbangan tentang situasi dan realitas bangsa Indonesia sekarang ini, para Uskup Indonesia memutuskan agar selama lima hari sidang akbar ini, umat Katolik akan merefleksikan tema umum ‘Dia datang agar semua memperoleh hidup dalam kelimpahan (bdk. Yoh. 10.10). Jadi sentra perayaan kita adalah pribadi Yesus Kristus (Hidup dan Karya-Nya) dalam konteks Indonesia. Dan karena konteks dan realitas Indonesia itu sangat beragam maka, para Uskup memilih tiga realitas bermasyarakat yang perlu diberikan perhatian istimewa yang sekaligus dijadikan tiga tema.
Pertama: Mengenali wajah Yesus dalam keberagaman budaya di Indonesia (kehidupan sosio-budaya).
Kedua: Mengenali wajah Yesus dalam dialog dengan agama dan kepercayaan lain (kehidupan sosio-religius).
Ketiga: Mengenali wajah Yesus dalam dialog dengan kaum marjinal dan terabaikan (kehidupan sosio-ekonomi).
Menuturkan dan Mendengarkan Kisah
Kalau sidang-sidang sebelumnya lebih menekankan ulasan-ulasan ilmiah tentang tema, maka untuk tahun 2010 ini proses dan jalannya sidang agung lebih menekankan narasi (cerita). Tidak ada makalah, tidak ada diskusi ilmiah, tidak ada tanya jawab. Yang ada adalahbercerita dan mendengarkan cerita. Tentu bukan cerita-cerita dongeng. Tetapi tentang pengalaman imannya sebagai orang katolik dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia dalam kaitannya dengan kebudayaan lain, agama dan kepercayaan lain dan kaum marjinal. Prinsip ceritanya diambil dari 1 Yoh.1:3 ‘Apa yang kami lihat dan kami dengar dan kami alami, itulah yang kami ceritakan kepadamu supaya suka cita kita menjadi sempurna’. Panitia SAGKI akan memberikan panduan supaya para utusan keuskupan yang akan ke Bogor sudah dibekali dengan pemahaman yang sama tentang apa yang akan diceritakan dan bagaimana menceritakannya. Pasti ada yang bertanya-tanya … kok cerita ya … Malah ada yang mempertanyakan kualitas pertemuan kalau para utusannya datang untuk bercerita… Memang ada kesan demikian, tetapi kalau kita lihat cara Yesus mewartakan kerajaan Allah, justru kualitas kerajaan Allah itu bertahan hingga sekarang karena metode ceritalah yang dipakai-Nya. Dengan bercerita, orang mengikuti alur, mengingat tokoh, mengetahui peran, membayangkan latar dan suasana, memahami maksud, terketuk hatinya, dan pada akhirnya membangkitkan niat (langkah-langkah aksi). Jarang sekali Yesus membuat definisi tentang ajaran-Nya. Saya membayangkan seandainya pada jaman dahulu Yesus mewartakan kerajaan Allah dengan definisi, pasti Kekristenan tidak seperti sekarang ini. Mungkin yang ada hanya kumpulan-kumpulan teori dan definisi yang bisa dipatahkan dengan teori-teori baru zaman sekarang.
Beberapa teolog dan misiolog akan diminta untuk menyimak secara saksama narasi para peserta lalu memberikan refleksinya dengan berpedoman pada ajaran gereja dan Kitab Suci. Dari kesimpulan dan rangkuman itu kita pada akhirnya akan paham dan mengetahui sudah sejauh mana Yesus yang kita imani itu mempengaruhi hidup dan perutusan kita di bumi Indonesia sekaligus merevitalisasi (menjadi dorongan bagi kita) untuk terus melaksanakan tugas perutusan Yesus yang diembankan kepada kita sebagai orang katolik.
SAGKI adalah perayaan semua umat katolik Indonesia
Yang akan mengikuti SAGKI di Bogor adalah para utusan dari semua keuskupan di Indonesia. Setiap keuskupan akan mengirim enam hingga sepuluh orang disertai uskupnya. Diharapkan agar para utusan itu sungguh-sungguh mewakili semua umat katolik di keuskupannya. Bagi yang tidak datang ke Bogor akan tetap merayakan SAGKI di keuskupannya (parokinya). Hal ini bisa dilaksanakan lewat ekaristi, doa-doa, dukungan moral, dan sumbangan keuangan yang disampaikan lewat kolekte kedua pada hari minggu yang ditentukan oleh keuskupan sendiri. Jadi tanggal 1–5 November 2010 merupakan gerakan bersama dan perayaan seluruh umat katolik di Indonesia secara serempak, baik di Bogor maupun di Paroki-paroki di seluruh Indonesia. Roh Kudus yang menjadi ilham dan penuntun pertemuan di Bogor juga akan menjadi ilham dan penuntun semua orang katolik pada hari-hari SAGKI. Kita berharap pertemuan umat katolik ini sungguh-sungguh memberikan semangat (spirit) baru bagi kita semua untuk tetap bersemangat memberitakan kabar gembira Yesus Kristus dimana saja dan kapan saja.
Penulis adalah Ketua Umum Panitia SAGKI 2010
(sumber: Tabloid Rohani JUBILEUM, edisi 126 Tahun XI September 2010)

Jumat, 17 September 2010

Doa Bapa Kami dalam bahasa Aceh


Bapak kamoe nyang na dalam syeuru
Beuteupeu kudus kheueh nan Droeneueh,

beuteuka kheueh keurajeuen Droeneueh,
beujeuet kheueh keuheundak Droeneueh,
dibumoe lagée loam syeuruga.

Beuneubri kheueh peunajoh kamoe
nibak uroenyoe nyang kamoe peureulée.

Beuneupeu amphon kheueh desya
kamoe lagée kamoe ka meu peuamphon
ureuëng nyang meudesya ateueh kamoe.

Dan bék kheueh neuba kamoe lam
peucubaan, teuma beuneu peulheueh
kheueh kamoe nibak si Jeuhet.
Amin.

Selasa, 14 September 2010

SELESAI STUDI

Selamat atas keberhasilan beberapa Frater menyelesaikan studi di perguruan tinggi:
  • Frater Titus telah menyelesaikan studi sarjana (S1), Fakultas Pertanian di Universitas Katolik Widya Karya, Malang. Wisudanya dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2010 di Malang.  
  • Frater Aquino telah menyelesaikan studi sarjana (S1), FKIP Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang.

Jabatan Overste


Beberapa Frater diangkat kembali untuk periode kedua sebagai overste di beberapa komunitas:
  1. Fr. Emanuel diangkat kembali sebagai overste untuk komunitas St. Don Bosco Weetebula. Masa jabatan mulai 1 Juli 2010 s.d. 30 Juni 2013.
  2. Fr. Innocentius diangkat kembali sebagai overste untuk komunitas St. Yosef, Maumere 1. Masa jabatan mulai 1 Juli 2010 s.d. 30 Juni 2013.
  3. Fr. Melkhior diangkat kembali sebagai overste untuk komunitas St. Gregorius, Malang. Masa jabatan mulai 27 Juli 2010 s.d. 26 Juni 2013.

Lokakarya dan Kursus


  • Fr. Bernardus dan fr. Koenrad mengikuti School Of Missionary Animators (SOMA), sebuah lokakarya bagi pendamping SEKAMI/Bina Iman Anak yang diselenggarakan oleh KKI – Keuskupan Malang di Wisma Hermanas Carmelitas, Karangwidoro pada tanggal 30 Juli – 1 Agustus 2010.
  • Patrik mengikuti pertemuan internasional para formator Keluarga Chevallier di Issoudun, Perancis pada tanggal 9 – 31 Juli 2010. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Cor Novum yang dihadiri pula oleh para formator dari tarekat Imam MSC dan Suster PBHK dari berbagai negara. Setelah mengikuti kegiatan ini, fr. Patrik sempat mengunjungi beberapa komunitas Frater di Belanda.
  • Fr. Emanuel, Fr. Ignatius, Fr. Innocentius dan Fr. Adriano mewakili tarekat mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh MABRI pada tanggal 19 s.d. 22 Agustus 2010 di Batu, Malang. Lokakarya yang dikhususkan bagi para pemimpin komunitas ini menghadirkan nara sumber Prof. Dr. Rm. Pidyarto, O. Carm. Hadir dalam kegiatan ini sekitar 60 peserta dari aneka tarekat di Indonesia dan dari Timor Leste.
  • Fr. William, Fr. Kardinus, Fr. Yohanes, dan Fr. Patricius akan mengikuti Kursus Persiapan Profesi Kekal (KPPK) di Rumah Khalwat Roncalli, Salatiga. Kursus ini akan dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus s.d. 26 September 2010.